Selamat pagi sahabat macan dimanapun kalian berada. Minggu yang cukup cerah ya? Kami jadi ingat seminggu yang lalu Presiden SBY berencana akan menaikkan Harga BBM sebanyak 33%, terang saja kami menolak dan mengecam tindakan tersebut. Kenapa? Mari kita simak tulisan berikut ini.
Rencana SBY menaikkan harga BBM menunjukkan pemerintah dibawah pimpinan SBY ingin melepaskan tanggung jawab negara terhadap warganya, terutama rakyat miskin. Harga BBM akan dinaikkan sebesar Rp 1.500/ liter sebagai upaya mengikuti harga kenaikan minyak dunia. Pemerintah berdalih bahwa subsidi BBM akan membuat APBN bersifat defisit. Menurut kami hal ini hanya omong kosong belaka..toh, WAKTU HARGA MINYAK DUNIA TURUN, HARGA BBM TIDAK IKUT TURUN.
Pertanyaannya adalah, apakah alasan tersebut benar? dan apakah menaikkan harga BBM merupakan solusi terbaik saat ini? Kwik Kian Gie berpendapat bahawa sesungguhnya subsidi BBM tidak pernah ada dan dari tahun ke tahun pemerintah mengalami surplus dari pengelolaan minyak nasional (bayangkan saja, Pertamina membeli minyak mentah dari pemerintah..apa itu tidak untung?). Dalam dokumen APBN 2012 sesungguhnya pemerintah menerima hasil keuntungan pengelolaan Migas sebesar Rp 96,8 triliun. Jadi adalah kebohongan besar jika kita mengalami kerugian dari harga BBM yang sekarang.
Alasan pemerintah yang menyatakan kenaikan BBM tidak tepat sasaran juga menuai banyak kritik, faktanya BBM adalah komponen vital yang akan berdampak terhadap kenaikan harga barang dan jasa. Oleh sebab itu BBM jelas sebagai public goods yang harus dikelola Negara demi kesejahteraan masyarakat, bukan demi kepentingan pasar internasional.
Untuk itulah pada tanggal 1 April kemarin sebuah kelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya sebagai 'ALIANSI RAKYAT YOGYAKARTA' melakukan sebuah aksi penolakan BBM yang dimulai dari Gedung DPRD Yogyakarta sampai finish nya di kilometer nol. Adapun berbagai komponen masyarakat mulai dari buruh , petani, dan mahasiswa ikut serta dalam aksi pada hari itu.
Berikut ini adalah daftar lembaga masyarakat dan organisasi yang mengikuti aksi tersebut:
- AKSARA
- Dewan Kesehatan Rakyat
- Forum Rakyat Korban Bencana
- Forum Diskusi Buruh Ring Road
- Forum LSM DIY
- FSB Bantul
- Garda Pemuda Nasdem
- ICM dan IDEA
- Kelompok Peternak Ikan
- Liga Mahasiswa Nasdem
- Partai Macan Kampus UGM
- Mitra Wacana
- Paguyuban Becak
- Paguyuban Buruh Desa Kemado
- Paguyuban Buruh Gendong Gamping, Paguyuban Pit Onthel, PSB, RTND, SAMSARA, SBI, Yasanti
Masing masing organisasi maupun LSM tersebut mengirim wakil untuk melakukan aksi pada hari itu, total ada sekitar 70 orang yang tergabung dalam aksi tersebut.
Partai Macan Kampus yang dikoordinir oleh Mohammad Firaz mengirim sekitar 6 perwakilan dari elemen mahasiswa untuk ikut terjun ke dalam aksi tersebut, tentu saja sebagai mahasiswa kami tidak hanya asal mengikuti. Sebelumnya kami telah melakukan kajian yang mendalam untuk memperoleh substansi substansi penting dan dampak akibat kenaikan BBM, antara lain:
- Harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan yang tentunya akan berpengaruh pada harga makanana di warung makan dan warteg.
- Tarif transportasi umum akan mengalami kenaikan, harga pupuk dan bibit naik, biaya kesehatan mengalami kenaikan.
- Biaya pendidikan semakin mahgal, tarif listrik, akan naik. Akan banyak usaha kecil rakyat menjadi mati.
- PHK dan sistem outsourching akan banyak akibat efisiensi dari perusahaan (terkait pesangon), upah riil buruh akan semakin kecil.
- Konflik di masyarakat akan meningkat, kriminalitas meningkat, korban busung lapar semakin banyak dan anak2 semakin kekurangan gizi.
Disamping itu kami juga tidak menyangkal adanya dampak postif dari kenaikan BBM, seperti Penurunan Emisi dan Penggunaan Kendaraan bermotor. NAMUN PARTAI MACAN KAMPUS TETAP MENOLAK DENGAN TEGAS KENAIKAN HARGA BBM #SIKAP
Berikut ini adalah dokumentasi selama berlangsungnya AKSI, enjoy :)
Pembakaran Lambang Partai Politik
Presiden Partai, Mohammad Firaz memberikan orasi
H. Erwin anggota Komisi II dari SM KM UGM 2012
Aksi pembakaran ban yang hanya merusak lingkungan,
sudah kami tentang tapi tetap tidak ada solusinya
sudah kami tentang tapi tetap tidak ada solusinya
Salah seorang anggota DPM dari IKIP PGRI
Terus solusinya apa dong can?
Bagi kami, hanya ada satu solusi terhadap kenaikan BBM yaitu Menasionalisasikan aset-aset Sumber Daya MIGAS Nasional. Karena kita tahu bahwa kurang dari 10% Sumber minyak Nasional yang kita kelola, selebihnya lihat saja sendiri.
Peta pengelolaan Sumber Daya MIGAS di Indonesia
Yak, sampai disini dulu post macan, sekedar mengingatkan kami masih membuka Open Recruitment kami sampai setelah UTS. Selamat menjalani UTS bagi semua civitas akademika Gadjah Mada. Semoga mendapat hasil yang terbaik!! HAUUUUUUUUUUMMMMM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar