Sabtu, 31 Maret 2012

Stand Up Kompas TV 2012

Adanya Partai Mahasiswa merupakan salah satu perwujudan dan aplikasi sistem demokrasi pada tataran mahasiswa.Untuk mencapai maksud tersebut, tentu di perlukan lembaga-lembaga penunjang agar Pemerintahan Mahasiswa itu dapat bekerja sebagai mestinya.
       Tidak hanya hal-hal yang berbau akademis yang bisa diselenggarakan oleh partai dari mahasiswa, akan tetapi Partai Macan Kampus ini melihat sisi yang berbeda dari kehidupan mahasiswa. Salah satunya membuat stand up comedy yang diselenggarakan oleh Kompas. Tidak hanya itu ini juga melibatkan seluruh mahasiswa sejogja tidak hanya UGM saja.
       Pada kesempatan kali ini, Partai macan kampus berkerja sama dengan EO dari Kompas TV untuk menyelenggarakan sebuah acara Workshop Stand Up Comedy. Stand up comedy adalah seni melawak (komedi) yang disampaikan di depan penonton secara langsung (live). Biasanya sang komedian akan melakukan one man show. Melemparkan lelucon melalui monolog atau statement dalam satu kalimat yang mengandung humor. Komedian di jalur ini biasanya menulis skrip lawakannya untuk tampil dalam 20-45 menit). Kadang-kadang mereka memakai alat bantu untuk menyampaikan lelucon mereka. Meskipun stand up comedy, pelawak tidak harus terus menerus berdiri, beberapa pelawak menyampaikan sambil duduk seperti sedang bercerita pada kita.
     Acara ini dimeriah kan oleh  bang @pandji pragiwaksono dan Finalis Stand Up season satu yaitu  Sakdiyah (salah satu Comic wanita). Ketua panitia yaitu @ditodewa berpendapat bahwa mahasiswa harus sering berlatih dalam kegiatan non-akademis demi menunjang karirnya kelak, kedepannya Dito akan mengadakan acara musik akbar se-UGM :)
Berikut adalah dokumentasi kegiatan stand up:


Kondisi Hall Purna Budaya UGM yang dijadikan tempat Workshop Stand Up Comedy Indonesia pada tanggal 3 Maret 2012

Backdrop


Registrasi peserta workshop Stand Up Comedy Indonesia
       geulis-geulis yah Promotion nya
Wuihh, lagi dong can foto-fotonya :DD

Sabtu, 17 Maret 2012

Open Recruitment PMK 2012


Yuk yuk, belajar berorganisasi lewat partai mahasiswa!
Come Join US, Oprec PMK 2012


CP :
Firaz 085867336789
Hilarius 08995453838
Dharma 081225173338


Minggu, 04 Maret 2012

Kuliah Politik di DPR-RI, Jakarta

       
    Jalan yang terbentang sangat lebar dan besar namun tetap tidak cukup menjamin kelancaran mobilitas padatnya kendaraan yang lewat. Mungkin sepeti itulah saya dapat menggambarkan kota Jakarta. Udara panas dan kemacetan menemani kami ketika berangkat dari wisma kabupaten Bantul di jalan Kaji ke sekretariat IKOHI. Tiba di tempat tujuan kami di sambut oleh senyuman dan jabatan tangan pengurus dan anggota IKOHI, yang telah menunggu kami. Adalah ibu Yeti, sekretaris IKOHI yang membuka pertemuan kami. Ibu Yeti ditemani oleh mas Zainal sebagai programmer menjelaskan kepada kami tentang IKOHI. IKOHI adalah singkatan dari Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia. Mereka tidak hanya bergerak dengan usaha mencari bantuan advokasi terhadap korban dan keluarga korban tetapi juga pemulihan mental atau psikis dari keluarga yang mengalami penghilangan secara misterius oleh pemerintah. Di tempat kami berdiskusi hadir juga pak Benny dan ibu Maria Sanu yang juga menjadi anggota  IKOHI. Pak Benny dulunya memiliki kakak yang aktif berpolitik dan memihak rakyat. Bahkan penghargaan dari Presiden dia tolak untuk menjaga kenetralan integritasnya. Namun apa yang menjadi prinsipnya juga menjadi penyebab penghilangan dirinya. Peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984 tidak pernah terlupa oleh pak Benny. Waktu itu dua orang suruhan pemerintah memasuki masjid tanpa melepas sepatu. Belum jelas apa tujuan kedua orang tersebut. Namun wilayah sekitar masjid itu memang adalah pusat partat PPP yang menolak untuk tunduk secara ideologi terhadap Soeharto. Terang saja, hal itu memicu amarah warga setempat. Namun bukannya ditahan oleh polisi untuk meredakan dan menghindari amukan warga, kedua pria itu ditahan di kodim. Selang beberapa hari rombongan warga menuntut unutnk memindahkan kedua tahanan tersebut ke kantor polisi setempat. Tapi ketika mereka berarak kesana yang mereka dapatkan adalah pagar betis dari tentara dan akhirnys tidak dapat dihindarkan terjadilah kekacauan. Kekacauan tersebut mengakibatkan hilangnya secara misterius sejumlah orang orang termasuk kakak pak Benny.
            IKOHI juga sempat beraksi di depan istana kepresidenan. Mereka menuntut dikembalikakannya 13 orang yang hilang dalam kerusuhan Mei ’98. Maksud utama mereka sebenarnya bukanlah meminta agar keluarga mereka dikembalikan tapi agar terselenggaranya pengadilan HAM bagi para korban. Mereka ingin agar para pelaku penghilangan orang pada kerusuhan Mei ’98 mendapat ganjaran yang setimpal. Disebutkan bahwa tim mawar yang dikepalai oleh Prabowo bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Salah seorang dari yang ikut berdemo adalah Arie Priambodo, dia adalah mahasiswa fakultas filsafat UGM. Kakaknya yang bernama Petrus Priambodo manjadi salah satu korban orang hilang di kerusuhan tersebut. Mereka sempat mengantarkan surat juga kepada Presiden namun entah apakah sampai ke tangan presiden atau tidak.
Lain pak Benny lain pak Effendi Saleh. Pak Effendi adalah salah seorang mantan tapol di pulau Buru. Dulunya dia adalah salah seorang anggota dari SOBSI. SOBSI adalah serikat organisasi buruh seluruh Indonesia. Dulunya dia bekerja sebagai karyawan unilever. Pada waktu itu dia sempat ikut pelatihan militer di dekat lubang buaya pada malam peristiwa G30S/PKI. Dia dan banyak orang lainnya mendapat izin dari pihak perusahaan untuk mengikuti pelatihan tersebut. Dia dan rekan senasibnya mengikuti pelatihan tersebut karena mengira pelatihan tersebut dalam rangka nasionalisasi perusahaan asing dan mengikuti gerakan ganyang Malaysia. Namun ternyata karena gerakan pemutihan atau penghapusan PKI. Soeharto “menyikat” habis semua yang memiliki hubungan dengan PKI. Termasuk pak Effendi dan teman-temannya yang turut berlatih di dekat lokasi kejadian. Apalagi mereka anggota partai buruh. Perlu dicatat karena gerakan PKI adalah gerakan yang memiliki kekuatan buruh sebagai kekuatan utama. Sehingga pak Effendi dan teman-temannya dapat dikatakan berada di tempat yang salah dan waktu yang salah. Mereka mengalami penangkapan dan penahanan secara semena-mena tanpa proses pengadilan. Setelah mendapat cukup banyak pengalaman yang dibagikan kami pamit untuk pulang ke wisma. Sebelum pulang kami berfoto bersama dan mereka memberikan kenang-kenangan. 

@IKOHI


Abis itu kemana lagi can?